Saturday, February 28, 2009

PERSAINGAN MOTOR GEDE DI TANAH AIR MAKIN RAMAI




Meski pasarnya tak sebesar motor bebek maupun skuter, namun penggemar motor besar alias moge (motor gede) tetap menjanjikan. Hal tersebut terbukti dengan makin ramainya persaingan di kelas ini.

Beberapa agen tunggal pemegang merek (ATPM) motor di Indonesia makin serius terjun ke pasar moge. Padahal selama ini pasar Tanah Air lebih di dominasi varian motor bebek dan skuter matik. Bukti nyatanya bisa terlihat di gelaran Jakarta Motorcycle Show 2008 beberapa waktu lalu.

Masing-masing ATPM berlomba memamerkan produk mogenya. Suzuki misalnya, melalui PT Indomobil Niaga International (IMNI) memamerkan line up mereka berupa Suzuki B-King, Hayabusa, GSX R1000, GSX R600, Brugman dan sebagainya.

Menurut Marketing Promotion and Dealer Development Manager IMNI Edi Darmawan, kehadiran motor-motor tersebut menunjukkan Suzuki juga memiliki produk high end built up. "Suzuki melihat bahwa permintaan untuk jenis motor gede di Indonesia ada. Motor-motor ini mempunyai penggemar khusus dan pangsa pasarnya tetap stabil," ujarnya.

PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) juga melakukan hal serupa. Deretan produknya seperti ZX 10R, ZZR 1400, Z750 serta keluarga Ninja, sukses di pasar nusantara. "Motor gede mempunyai pangsa pasar khusus dan kami serius membidiknya. Sukses Ninja 250 R bisa dijadikan contoh," kata Freddy Basuki, National Sales Manager KMI.

Yamaha juga tak mau ketinggalan. Yamaha R6, FJR 1300, YZF-R1, V-MAX adalah sejumlah motor gede andalan pabrikan berlogo garpu tala itu. Meskipun memang harus diakui, pasar motor gede sangat terbatas akibat harganya yang terlalu mahal.

Untuk semua motor CBU diatas 500 cc dikenakan pajak bea masuk mencapai 60 persen dari harga dasar kendaraan. Belum lagi pajak barang mewah sebesar 75 persen, pajak pertambahan nilai sebesar 10 persen, PPH sebesar 2,5 persen, dan pajak balik nama yang harus ditanggung konsumen. (sindo//ton)

Sumber :
http://autos.okezone.com/index.php/ReadStory/2009/01/02/53/178758/53/persaingan-motor-gede-di-tanah-air-makin-ramai
Jum'at, 2 Januari 2009 - 12:43 wib
01 maret 2009

Sumber Gambar:
http://www.moto-station.com/ttesimages/motodivers/nouveautes2008/Suzuki_Hayabusa_2008_stpz.jpg
(Suzuki Hayabusa)

ELEKTRIKA GLIDE, MOTOR KESAYANGAN SOPHAN SOPHIAAN




Kecintaan Sophan Sophiaan terhadap motor gede (moge) baru muncul sejak 3 tahun terakhir. Motor yang menjadi "teman terakhir" hidupnya itu, dibelinya pada tahun 2005 seharga Rp350 juta. Motor berwarna merah marun itu bertipe Elektra Glide keluaran 2005 dibeli Sophan di Mabua, Fatmawati.

Rekan almarhum, Supriyitno mengisahkan, motor pertama itu menjadi kesayangan Sophan. Ia selalu telaten merawat motornya itu."Dia selalu merawat motornya secara rutin. Belinya kalau nggak salah 350 juta di Mabua, Fatmawati," cerita Yitno di rumah duka, Sabtu (17/5).

Motor itu mempunyai berat 385 kilogram. Beratnya motor inilah, yang menurut perkiraan Yitno menjadi sebab Sophan susah menahan motornya saat terjatuh di sebuah lubang besar di kawasan Sragen pagi tadi. "Saya dengar, cerita dari rekan disana, kecepatan sebenarnya tak terlalu tinggi, sekitar 70-80 km per jam. Karena motornya berat mungkin susah menahan saat jatuh, apalagi mungkin dalam keadaan lelah," lanjut dia.

Saat kejadian, Sophan tengah konvoi bersama lebih dari 270 motor gede, membagikan sembako di sejumlah daerah di Jawa sejak tanggal 12 Mei. Kegiatan ini, dalam rangka 100 tahun Kebangkitan Nasional. Direncanakan, konvoi akan berakhir di Monas pada tanggal 20 Mei mendatang.

Sophan, dikisahkan Yitno, sudah berpuluh-puluh kali melakukan touring dengan motornya itu.Jarak terjauh, pada tahun 2007 lalu, Yitno dan Sophan melakukan perjalanan dengan moge ke Malaysia. "Jaraknya 4250 km, dari Johor Bahru-Pantai Barat dan Kuala Lumpur. Kami ikut jalur gemilang, dalam rangka ulang tahun Malaysia," katanya.(ING)


Sumber :
Persda Network/BUDI PRASETYO, SABTU, 17 MEI 2008 | 16:31 http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/05/17/16314277/elektra.glide.motor.kesayangan.sophan.sophiaan

Sumber Gambar :
http://motoride.sk/motodb/pic/HarleyDavidson-FLHTCUIUtraClassicElectraGlide-05.jpg

MENGUBAH MOTOR GEDE SECARA RADIKAL



Penggemar motor gede di Indonesia lumayan banyak. Sebagian dari mereka ada yang suka mengubahnya (custome). Komunitas penggemar custom motor gede dianggap kelompok manusia unik. Mereka sudah membeli dengan harga mahal, lalu mengubahnya menjadi tidak standar pabrik lagi. Ini butuh biaya tambahan Rp 40 juta sampai tak terhingga. Lalu apa yang dicari mereka?

Tujuannya jelas agar bisa tampil beda. Motor bagi mereka adalah cermin kepribadian dan identitas. Sebagai kelompok dari golongan yang rata-rata telah mapan, identitas menjadi prioritas untuk ditampilkan. Mereka tak mau disamakan motornya dengan motor orang lain. Makanya tak mengherankan jika kita melihat sebuah motor gede merek tertentu, akan jauh berbeda dengan motor gede lainnya dengan merek dan tipe yang sama.

Ignatius Hendra Wanadjaya misalnya, memiliki sepeda motor Harley Davidson. Dia suka modifikasi karena demi mengungkapkan ekspresi diri. Maka pilihannya adalah chopper custom, memodifikasi secara radikal. Dia mengaku tak suka mempunyai motor yang belum diapa-apakan. Menurut dia, itu seperti masih punya pabrik, bukan miliknya. Untuk membangun motor gede seperti itu dia menghabiskan dana sekitar Rp 40 juta.
Joel, penggemar lainnya, melihat kebutuhannya dulu sebelum membangun motor gede custom. Apakah untuk dipakai ngebut atau gaya? Setelah itu ditetapkan barulah dibuat sesuai perpaduan antara kebutuhan dan kepribadian pemilik. Untuk menentukan desain, Joel menggali ide dari teman, majalah dan internet. ”Pokoknya harus beda dari yang lain,” ujarnya.

Untuk melakukan custom caranya bisa sendiri atau dengan bantuan customizer. Menurut Vero Land (26), penggemar motor gede custom, ada berbagai tipe custom dalam dunia motor gede. Ada istilah stock custom yakni motor standar yang diganti warna cat, ditambah lampu, pelek diganti, tapi mesin dan rangka masih asli buatan pabrik.
Menurut Djoko Iman Santoso (34), pehobi lainnya, tak ada pembagian yang jelas tentang custom. Pengertiannya itu luas namun dalam dunia motor gede, seperti yang diamatinya, dikenal istilah factory custom. Maksudnya, semuanya diganti kecuali bodi dan warna. Mesinnya, mau diubah atau ”dinaikkan” terserah. Jadi jika pengendara memakainya, maka bodi dasarnya masih ketahuan.

Ragam Custom
Ada juga istilah middle custom - kerap disingkat mid custom - yang mengubah semuanya, kecuali bentuk bodi. Ada pula yang radical custom yakni mengubah secara keseluruhan tanpa terkecuali. Aliran yang terakhir ini kemudian dikenal sebagai chopper.
Pehobi membangunnya dari nol. Orang sudah tak tahu lagi asal muasal motor tersebut. Bisa saja motor itu dibangun dari mesin Harley Davidson (HD), tapi rangka dan bagian lainnya buatan berbagai pabrik komponen. ”Di Indonesia ada sekitar 5% yang penggemar radikal dan 5% mid custom serta factory custom,” sambung Iman.

Di sini, lanjutnya, penggemar factory custom justru cenderung berkembang. Alasannya, mereka masih sayang motor jika sampai mengubah warna atau bentuk bodinya. Di HD ada produk yang asli dan ada yang disebut after market. Produk after market bukanlah barang palsu, tapi produk yang dikeluarkan di luar pabrik HD namun bisa untuk motor HD.

Komunitas penggemar motor gede custom di sini, kata Iman, walau ada perkembangan namun masih sedikit karena berbagai alasan. Alasan pertama, jika mengorder barang dari luar negeri, biayanya tak sedikit. Selain itu ada hambatan komunikasi dan jarak sehingga barang yang diminta suka tidak sesuai order.
Selain itu, banyak orang Indonesia yang punya uang, tapi tak mengerti proses pengerjaannya. Buat mereka ada semacam sikap, taruh uang, lalu minta motor gedenya jadi dalam waktu singkat. Sementara kalau melihat di Amerika, seorang customizer membuat motor berbulan-bulan, bahkan ada yang sampai 3 tahun. Sebagai customizer, Iman jika bertemu dengan klien seperti ini, dia angkat tangan.

Belum Dipahami
Di sini, penggemar custom masih kurang menghargai sebuah desain custom, jika dibanding di negara Barat. Di Amerika walau seorang master builder atau customizer mengerjakan 12 motor dalam setahun sudah bisa hidup.
Mereka bukan hanya men-charge ongkos kerja tapi juga jasa desainnya sekaligus. Ibarat jika membangun rumah, selain membeli bahan bangunan, mereka juga terkena ongkos jasa desain. ”Kalau di sini diterapkan seperti itu, mungkin terkaget-kaget karena dianggap mahal jadinya,” sambung Iman.

Di Indonesia, penggemar motor gede yang beralih jadi seorang customizer pro ada sekitar 10 orang. Iman adalah salah satu yang berhasil mengembangkannya menjadi lahan bisnis. Biasanya orang yang mempunyai bengkel servis, otomatis menjadi seorang customiser. Untuk mendapatkan desain yang cocok bagi kliennya, seorang costumizer bertanya soal kesukaan dan pantangan kliennya. Kepribadian kliennya juga diamati dalam obrolan santai itu untuk mencari model custom yang cocok.

Menurut Vero, memang motor custom lebih mahal ketimbang motor buatan pabrik. Contohnya, motor gede fully custom yang dibuat dengan tema Batman yang disebut bat-chopper. Yang membangun adalah Harold Fontarally, seorang customizer top di Amerika, biayanya US$ 65 ribu. Padahal jika membeli HD standar, US$ 18 ribu sudah di tangan.
Vero yang juga seorang customizer yang cukup beken, karyanya diakui khas chopper ala Indonesia. Tak ada yang bisa menyamai buatannya. Dia bisa membangun jarak rangka ke tanah hanya dua jari. Artinya motor gede itu ceper banget. Sampai-sampai kalau ada ”polisi tidur” motornya harus jalan pelan-pelan. Bahkan pernah motornya ”karam” (istilahnya untuk nyangkut) di pelataran parkir Plasa Senayan.
Menurut dia, belum pernah ada yang membuat motor seceper buatannya, sekalipun di luar negeri.

Alasannya membuat seperti itu walau bakal tersandung hambatan di jalan, karena ingin yang unik. Motornya sepanjang 3 meter itu dijuluki recycled motorcycle karena dibuat dengan barang-barang bekas. Misalnya tutup platinanya dari bola bilyar, tutup cuknya dari dadu, tutup tangki yang sudah jelek ditambah tanduk yang digambar smiling face berwarna kuning. Alhasil motor Vero menang kontes modifikasi paling ekstrem pada Kenduri Motor Nasional, baru-baru ini.

Membuat chopper, menurut alumnus Universitas Atmajaya itu, proses kreatifnya datang dari mana saja. Pernah dia membangun dua motor sekaligus untuk 2 orang. Yang satu orangnya rapi dan manis, seorang lagi kesannya berandalan, berantakan dan cuek.. Hasilnya dua chopper yang berbeda karakter yakni satunya tampil anggun dan manis dengan warna cat yang ceria, dan lainnya kusam karena dicat seperti aspal. ”Mereka tampak puas, mungkin karena pas dengan kepribadiannya.”
(SH/ gatot irawan/bayu dwi mardana)

Keterangan Gambar :
1. Motor ini menganut aliran Mid Custom yang tak terlalu radikal. Sang pemilik tampaknya masih terlalu sayang untuk merubah bentuk standar bodi motor. Hanya warna saja yang dirubah. (SH/Bayu Dwi Mardana)
2. Djoko Iman Santoso, customizer dari Monochrome Cycle, Kelapa Gading bergaya di atas motor hasil modifikasi tangan dinginnya. (SH/Bayu Dwi Mardana)

Sumber :
http://www.sinarharapan.co.id/feature/hobi/2002/114/hob1.html
01 Maret 2009

Wednesday, February 18, 2009

Yamaha YZF-250 R4 Sang penantang di kelas 250 cc


Berita yang lagi Hot di internet adalah muncul nya Yamaha YZF-250 R4 sebagai kompetitor dari kawasaki Ninja 250 R. Menurut kabar pihak yamaha sendiri berencana untuk memasukan ke indonesia tahun 2010. menurut sumber dari pabrikan yamaha jepang yang diwawancara oleh salah satu majalah motor dijepang. motor ini rencananya akan dipersenjatai dengan mesin 1 silinder dengan desain baru, frame baru, dan sudah dilengkapi dengan radial kaliper seperti MotoGP. Kita tunggu saja kehadiran nya di tanah air. -Variasi 53-
Sumber : http://www.visordown.com

Yamaha YZF-250 R4 Sang penantang di kelas 250 cc


Berita yang lagi Hot di internet adalah muncul nya Yamaha YZF-250 R4 sebagai kompetitor dari kawasaki Ninja 250 R. Menurut kabar pihak yamaha sendiri berencana untuk memasukan ke indonesia tahun 2010. menurut sumber dari pabrikan yamaha jepang yang diwawancara oleh salah satu majalah motor dijepang. motor ini rencananya akan dipersenjatai dengan mesin 1 silinder dengan desain baru, frame baru, dan sudah dilengkapi dengan radial kaliper seperti MotoGP. Kita tunggu saja kehadiran nya di tanah air. -Variasi 53-
Sumber : http://www.visordown.com

Tuesday, February 17, 2009

Motor Konsep Honda V4


Motor Konsep Honda terbaru yang diberi nama V4 ini muncul pertama kali di Pemeran Sepeda Motor Cologne Intermot, Jerman yang berlangsung dari 7 – 12 Oktober 2008. Dengan mengusung desain yang unik motor ini menjanjikan beragam teknologi yang belum pernah ada sebelum nya, seperti tidak digunakannya lagi ban dengan segala kelengkapannya, sistem shock breaker depan dan belakang, sistem pengereman, yang membuat orang bertanya tanya akan kah motor konsep ini menjadi kenyataan ? Tetapi pertanyaan ini langsung di jawab dengan penuh percaya diri oleh Mark Davies, bos Honda Eropa saat menjamu wartawan di standnya. “Motor ini memperlihatkan apa yang bisa kami lakukan. Akan menjadi kenyataan dalam beberapa tahun lagi,” yakinnya. -Variasi 53-

Motor Konsep Honda V4


Motor Konsep Honda terbaru yang diberi nama V4 ini muncul pertama kali di Pemeran Sepeda Motor Cologne Intermot, Jerman yang berlangsung dari 7 – 12 Oktober 2008. Dengan mengusung desain yang unik motor ini menjanjikan beragam teknologi yang belum pernah ada sebelum nya, seperti tidak digunakannya lagi ban dengan segala kelengkapannya, sistem shock breaker depan dan belakang, sistem pengereman, yang membuat orang bertanya tanya akan kah motor konsep ini menjadi kenyataan ? Tetapi pertanyaan ini langsung di jawab dengan penuh percaya diri oleh Mark Davies, bos Honda Eropa saat menjamu wartawan di standnya. “Motor ini memperlihatkan apa yang bisa kami lakukan. Akan menjadi kenyataan dalam beberapa tahun lagi,” yakinnya. -Variasi 53-

Ducati multistrada luggage rack / backrest

this post was updated the home page for the blog is here

Friday, February 13, 2009

Ducati dry clutch cover

                                             this is the original clutch cover off my Ducati 748, most people will tell you the original cover all cut up is not as strong as some of the aftermarket, and that is true, but it does give more options for designs, besides, if you lay it down on that side most of the "nicer" one are going to get trashed too.



here it is after cutting

then we sandblasted the pressure plate and powder coated it red, powder coated the springs black and the cover black.

here it is back on the bike


all buttoned up











here is the clutch cover on my 1098, basically just cut out a circle to open it all the way up.













we can do about any design on the flat part of the clutch cover if the design is not too complicated
if interested email me at bangfabrication@gmail.com







My Bikes



'07 1098 on las vegas motor speedway
and '01 748 in vegas (Fastrack riders track days)


my brother and bro. in law on their monsters, my wife and i on the '06 multi 620 in Zion park



Wednesday, February 4, 2009

Tuesday, February 3, 2009

Tsukigi racing exhaust for the Ninja 250R


Selecting a Motorcycle Exhaust-System was never been so difficult, most riders see the Exhaust-System as the easiest way to increase the power of their motorcycle. A survey under riders revealed that most motorcyclists planned to buy an alternative exhaust system for their bike in the next year.

One company Tsukigi Racing has been designing and building aftermarket performance motorcycle exhaust-systems. Tsukigi Racing founded 37-years ago, and now for 10-years active in the Thai motorcycle market has introduced a complete performance exhaust-system for the in Thailand popular Kawasaki Ninja 250R.

The Tsukigi Racing Exhaust-System for the Kawasaki Ninja 250R is probably the easiest aftermarket pipe to install bolting on in a mere 10 minutes. When viewing the end can from the side, people either loved or hated the pipe. The lack of a heat shield can be unpleasant for a pillion-rider especially if not wearing closed shoes.

The Tsukigi Racing Kawasaki Ninja 250R Exhaust-System is loud, aggressive but strangely the sound was not irritating, the exhaust note never felt as extreme.



The mechanics from Tsukigi Racing claimed that the aftermarket system would provide a 2 to 3 horsepower performance gain. We where not able to confirm this, riding the bike let us believe that the power gain was more, especially in the lower rev segment.

Overall we where very impressed by, what could be, the first Thai aftermarket product for the Kawasaki Ninja 250R.

Text source: motorcycle.in.th

Read this - 5 bhp increase for the Ninja 250R